Tuesday 20 May 2014
The Eternal Zero, bukan review!
Sunday 20 April 2014
Tai Mo Shan
Saturday 12 April 2014
Dragon's Back
Saturday 29 March 2014
Bukan Review : Noah
Spoiler, bila hendak menonton film ini sebaiknya tulisan ini jangan dibaca, akan hilang surprise filmnya.
Secara audio visual, film ini memanjakan mata dan telinga. Secara alur cerita, lumayan menghibur. Tapi, memang 'menyakitkan hati' imajinasi penulis naskahnya menurut saya karena film ini mengangkat kisah seorang nabi Allah.
Karena kemampuan listening bahasa Inggris saya dibawah nilai C, jadi apabila saya salah dengar dan salah menafsirkan, berarti itu kesalahan saya semata.
1. The Watchers, yang merupakan Malaikat-Malaikat Allah yang turun ke bumi untuk menyelamatkan manusia dari kebathilan, kenapa mereka memiliki rasa benci dan dendam?
2. Noah adalah Rasul Allah yang pertama yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada kaumnya, tapi di film ini Noah tak hidup di antara sekelompok kaum, tak melakukan dakwah, dan hanya hidup dengan istri dan ketiga anaknya.
3. Ketika raja bathil entah siapa namanya, mendatangi Noah dan mengejeknya bahwa dia seorang diri tanpa pengikut, Noah menjawab bahwa dia tak sendiri dan memandang ke para Watchers. Seharusnya, Allah yang tak membuat Noah sendiri.
4. Kisah yang saya baca, tak ada peperangan saling bunuh, hanya nabi Nuh diejek sedemikian rupa oleh umatnya. Dan di film ini, azab Allah berupa banjir bah itu bukan yang membunuh mati kaum nabi Nuh, mereka dibunuh secara membabi buta oleh the Watchers. Setelah mereka mati tercerai berai, baru air tercurah dari langit dan memancar dari bumi.
5. Tentang jumlah anak nabi Nuh memang jelas tak sama antara Qur'an dengan Alkitab. Tapi, di sini pengingkaran pada ajaran Nabi Nuh oleh putra pertama nabi Nuh terasa teramat menyakitkan, karena putranya sampai ingin membunuh nabi Nuh.
6. Di awal kehidupan baru, Noah menceritakan sebuah kisah, yaitu tentang penciptaan langit dan bumi beserta isinya, penciptaan Adam dan Eve, dosa pertama di muka bumi, diturunkannya Adam dan Eve dari surga, Cain dan Abel putra Adam-Eve yang saling bunuh, the watchers yang turun ke bumi menyelamatkan Cain si pembunuh pertama di bumi . Lalu Noah mengatakan bahwa dosa umat manusia sekarang dikarenakan dosa Adam. Ya, saya ingat ini memang diangkat dari Alkitab.
7. Pada akhirnya, Noah frustasi, kehilangan arah, merasa bersalah; ini menyakiti perasaan saya.
Review 7/10? Fiksi ya fiksi, tapi jangan terlalu begitu.
Dan, kenapa badan sensor Indonesia tak jujur tentang kenapa film ini tidak lulus sensor, menurut saya itu lebih dari 'non-fiksi ya bilanglah non-fiksi' kenapa juga memakai tedeng fiksi.
Friday 28 March 2014
Until All Pains Gone
Thursday 27 March 2014
Ng Tung Chai Waterfall
Friday 18 December 2009
Cerita Panjang si Tukang Jalan
Berawal dari sebuah kejenuhan yang semakin menjadi saat rentang waktu tak lagi bisa dibilang singkat dengan rutinitas kerja 24 jam di rumah majikan yang sangat monoton. Berada jauh dari sanak saudara dan dipisahkan samudera luas membentang adalah penyebab lain kejenuhan itu semakin menjadi. Sebuah perjalanan saya rencanakan untuk mencari setetes embun penyejuk hati yang kadang turut gersang dengan bergantinya musim di Hong Kong. Libur seminggu sekali yang menjadi jatah setiap Buruh Migran merupakan kesempatan untuk mencari pengalaman dan ilmu. Nikmat Allah yang memberikan kesempatan kepada saya belajar ilmu kehidupan sampai ke negeri China, meski status saya di Hong Kong bukan sebagai pelajar, melainkan sebagai buruh.
Adat budaya, bahasa dan agama di Hong Kong adalah pelajaran yang harus saya pelajari di awal saya sampai di Hong Kong pada 23 Agustus 2004. Berinteraksi secara langsung merupakan wujud dari ilmu yang dipraktekkan, lebih mudah dipahami, meski sekaligus membuat saya merasa tergerapap setiap kali hal baru itu saya jumpai. Teori selama di penampungan terutama tentang bahasa lebih sulit diterapkan karena banyak suku kata yang mirip pengucapannya namun berbeda artinya. Proses adaptasi terus berlangsung hingga sekarang. Ilmu kehidupan pertama yang saya peroleh di Hong Kong.
Pekerjaan yang setiap hari sama tanpa variasi yang seringkali menghadirkan rasa tidak kerasan dan ingin pulang adalah masalah yang harus bisa saya atasi. Menjaga komunikasi dan silaturahmi dengan keluarga di kampung adalah salah satu penawar. Bertemu saudara setanah air di negeri orang merupakan cara lain untuk mengusir rasa jenuh yang mulai berlebihan. Dari pertemuan di hari libur inilah ilmu baru saya peroleh. Ilmu yang tidak akan saya peroleh dari bangku sekolah, yaitu ilmu kehidupan. Dari saudara setanah air yang telah banyak makan garam kehidupan, juga banyak pengalaman menjadi perantau. Masalah-masalah yang mereka alami baik itu dengan majikan maupun dengan keluarga yang mereka tinggalkan membuat saya semakin tahu tentang kehidupan. Masalah yang mungkin juga akan saya alami dan sedikit banyak saya mendapat ilmu bagaimana menghadapi dan mengatasinya berbekal dari pengalaman beberapa saudara seperjuangan. Subhanallah, keindahan silaturahmi memang membawa banyak manfaat.
Selama di Hong Kong saya bisa mendapatkan ilmu dari sesama manusia, baik itu dari majikan dan saudara setanah air yang mungkin tak akan saya dapatkan apabila saya tak melangkahkan kaki membulatkan tekad untuk menjadi perantau. Banyak buku yang bisa menjadi guru saya juga selama saya tinggal di kota Bunga Bauhinia ini, baik itu buku berbahasa Indonesia yang harus saya dapatkan dengan membelinya yang harganya dua kali lipat dengan harga asli di Indonesia atau juga buku-buku berbahasa Inggris yang banyak memenuhi rak-rak berjajar rapi di Hong Kong Central Library. Ilmu yang membuka wawasan saya.
Ternyata ilmu baru juga saya dapatkan karena tata letak kota. Hong Kong yang merupakan bagian dari negara maju membuatnya diberi sebutan Negara Beton, bisa anda bayangkan di sana sini gedung menjulang, bahkan saya kesulitan untuk menatap matahari tenggelam karenanya. Kerinduan kembali hadir. Rasa jenuh kembali menguasai jiwa. Mengunjungi taman-taman kota yang indah adalah langkah awal saya untuk mengusir jenuh itu. Kerinduan terobati dan tafakkur semakin mudah saya jalani, melihat keindahan ciptaan Allah dan belajar bersyukur serta terus berdzikir kepada-Nya seperti alam yang tiada lelah berdzikir kepada Allah dengan bahasanya. SubhanaLlah! Bermula dari taman kota buatan, akhirnya kaki saya tak lagi mampu ditahan untuk melangkah menyusuri pantai dan hutan. Berbekal informasi dari internet saya melangakah dengan penuh suka cita mengunjungi tempat baru yang jauh dari keramaian. Mengunjungi wisata alam yang indah terbentang di depan mata. Menyebut Asma Allah dan melafal pujian hanya kepada-Nya. Ilmu baru yang saya dapatkan, ilmu bersyukur dan merasa memerlukan bantuan Allah untuk semua hal dalam hidup saya, saya merasa sangat kecil dan tak berdaya ketika berada di tengah-tengah alam ciptaan Allah yang sangat luas dan sungguh indah. InnaLlaaha jamiil, wahuwa yuhibbul jamaal; Allah itu Maha Indah dan Allah mencintai keindahan.
SubhanaLlah walhamduliLlah begitu banyak ilmu yang diberikan Allah kepada saya, mengajari saya semakin dekat dengan-Nya.